Minggu, 13 November 2011

skripsi *baca: geri-geri sedap

Kata tidak bisa hanya membuatku berhenti berusaha, kata bisa membuatku terus berusaha untuk menemukan diriku yang sebenarnya.

Kata bijak ini mengingatku disaat aku dulu waktu menyelesaikan skripsi, dulu aku tidak bisa menulis, namun aku berani mencoba dan hasilnya tidak seburuk aku bayangkan ternyata. Aku mau sedikit membuka memoriku ketika sedang menyusun skripsi dulu. Maaf tidak bermaksud menceritakan hal-hal yang tidak menyenangkan tentang seseorang, tapi ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semua tentang bagaimana melihat sisi baik seseorang yang kadangkala dimata kita begitu buruk awalnya. Aku punya pembimbing skripsi, pembimbing satu dan dua. Pembimbing duaku termasuk idolaku, dari awal beliau sedikitnya sudah menarik simpatiku. Jadi aku tidak menceritakan disini, yang aku ingin cerita adalalah mengenai pembimbing satu yang jujur…sedikit memyeramkan.

Aku ingat sekali bagaimana raut wajah dosen pembimbing skripsiku tersebut ketika membaca tulisannku “rita, kacau sekali..apa kamu tidak pernah melihat contoh skripsi? Tulisan-tulisan yang ada di perpustakaan..bla bla bla”. Ampun Tuhan, jika aku diberi kelebihan saat itu yang aku minta adalah segera menghilang dari hadapan beliau.
Saat-saat konsul adalah momen paling menyiksa, bagaimana tidak…pembimbing satu aku itu wajahnya seram, jarang tersenyum dan sialnya aku paling ngeri kalau dekat-dekat beliau. Dulu aku ingat ketika diputuskan oleh tim penyusun bimbingan skripsi,siapa dosen pembimbingku..masyak musyuk aku berdoa janganlah aku dibimbing oleh beliau L tapi yah jodoh kali ya…beliaulah dosen pembimbing satuku. Aku fikir, matilah aku saat itu.
Setiap mau konsul aku lama berdiri diruang tunggu komat kamit membaca doa…bahkan bundaku juga jantungan setiap kali aku mau konsul. Soalnnya aku selalu minta didoakan agar bapak itu gak marah-marah..ampun ampe segitunya takutnya aku menghadapi beliau, klo diingat-ingat aku sekarang senyum-senyum sendiri.
Hal yang paling aku ingat pernah sekali bapak itu marah sekali denganku, gara-gara aku ambil bahan diinternet tanpa menyebutkan sumber, tulisanku yang tidak runut alias sistematis, belum lagi marginnya salah-salah. “rita, kamu jangan plagiat ya???saya paling tidak suka kalau ada orang yang suka plagiat!!! Deg…aku pucat pasi, terus buru-buru aku timpalin..”ya ya pak..saya perbaiki sampai rumah semuanya, besok saya kasih lagi” ucapku saat itu buru-buru menarik makalah skripsi, niatnya biar langsung kabur en gak dengar repetannya. “gak, saya mau baca semua,mau saya liat satu satu sampe selesai” bapak itu menimpali. Bayangkan satu sengah jam diceramahin tentang tulisan yang kacau. Hehehehe

Dilain kesempatan, aku mulai membawa notes dan mencatat semuanya apa yang disuruh. Semuanya aku catat..bahkan semua repetan beliau J maaf bapak..biar tidak suntuk. Hehehe. Tapi semuanya demi diriku juga, beliau mengajarkan aku dengan caranya yang tegas. Dibalik wajahnya yang seram beliau sangat baik ternyata, tidak kusangka dulunya beliau sangat menakutkan dimataku ternyata lama kelamaan persepsiku tentang beliau berubah. Akupun mulai rajin mengikuti perintahnya, mengerjakan dengan runut seperti yang diperintahkannya, belajar dan terus belajar. Beliau rupanya sungguh jauh dari anggapanku, mengajarkanku banyak hal tentang menulis..walaupun beliau belum sekalipun meluncurkan buku. Hehehee. Pelajaran yang dapat kuambil, seperti petikan kalimat diawal artikel ini “Kata tidak bisa hanya membuatku berhenti berusaha, kata bisa membuatku terus berusaha untuk menemukan diriku yang sebenarnya”

Terima kasih pak, kedua pembimbing saya…semuanya mengajarkan saya untuk jangan menyerah mencoba sesuatu
Lope u pull mipa kimia unsyiah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar